Umum

Diduga Merusak Alam, Mahasiswa Demo Minta PT GGB Hengkang dari Kab. Lahat

Infolahat, Jakarta – Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Cintai Lahat (GCL) kembali melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Perwata Tower tempat PT Golden Great Borneo berkantor, Jl. Pluit Selatan Raya, Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis (8/8/2024).

Mereka mendesak PT GGB berhenti melakukan aktivitas penambangan batu bara di Kabupaten Lahat.

Menurut koordinator aksi, Aqil Maulidan, PT GGB hanya mengeruk kekayaan alam tanpa ada kontribusi terhadap pembangunan Kabupaten Lahat.

“PT GGB merupakan penjajah bagi rakyat Lahat karena hanya mengeruk kekayaan alam tanpa ada kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat,” kata Aqil.

Bahkan, Aqil menuding PT GGB telah merusak alam akibat pertambangan batubara. “Yang ada hanya menimbulkan kerusakan alam,” jelasnya.

Aqil menuturkan, akibat pertambangan PT GBB, masyarakat tidak bisa lagi menggarap tanahnya sebagai tempat mencari nafkah dan air bersih menjadi langka.

“Masyarakat hanya bisa menonton bahwa kekayaan alam yang terkandung di dalam tanah leluhurnya dikeruk habis-habisan oleh PT GGB,” tuturnya.

“Tanahnya tidak produktif lagi bahkan air bersih susah didapatkan dan sungai tercemari oleh aktivitas penambangan PT GGB,” lanjutnya.

Lahat menjadi Kabupaten termiskin nomor dua se Sumatera Selatan padahal kekayaan alamnya sangat melimpah.

Aqil menilai tidak ada gunanya ada penambangan batu bara oleh PT GGB sehingga harus segera diusir dari Kabupaten Lahat.

“Kabupaten Lahat sangat miskin sedangkan SDA nya dikeruk. Artinya SDA Lahat hanya dinikmati oleh segelintir orang atau mereka yang punya modal yang kami sebut sebagai kapitalis,” ucapnya.

“Karena tidak ada kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat, maka kami tegaskan untuk mengusir PT GGB dari tanah kami,” lanjutnya.

Aqil memastikan akan terus melakukan aksi demonstrasi hingga izin PT GGB dicabut dan ada audit investigasi atas kerusakan alam yang diduga dilakukan oleh PT GGB yang bisa merugikan negara.

“Target kami yaitu mengusir PT GGB dengan dicabut izinnya dan selain itu harus ada audit kerugian negara oleh aparat penegak hukum atas kerusakan alam yang diduga dilakukan oleh PT GGB,” tandasnya.

Sempat terjadi kericuhan karena pihak keamanan PT GGB melakukan intimidasi terhadap massa aksi. Setelah para orator bergantian menyampaikam orasi, massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

Related Articles

Back to top button