Duga Diselewengkan, BOK Kemenkes RI TA 2022 untuk Dinkes Lahat Diminta Audit dan Investigasi
Infolahat, Kikim – Program dana bantuan operasional kesehatan (BOK) dari Kementerian Kesehatan RI melalui DAK APBN tahun anggaran 2022 untuk Kabupaten Lahat terindikasi ada penyelewengan.
Dikatahui, Kemenkes RI mengalirkan BOK untuk seluruh Puskesmas se Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan cara mengajukan program prioritas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten setempat.
Ketua Persatuan Pemuda Lahat, Kelvien Putra Erlang, meminta audit dan ivestigasi BOK yang dicairkan untuk Kabupaten Lahat.
“Ini uang negara yang dicairkan untuk membantu masyarakat dengan meberikan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang baik,” kata Kelvien dalam keterangannya, Senin (25/12/2023).
“Jangan sampai diselewengkan makanya harus ada investigasi khusus,” imbuhnya.
Kelvien mengatakan, fasilitas dan pelayanan rumah sakit di Lahat masih dikeluhkan masyarakat.
“Terus kemana anggaran itu, kayaknya tidak ada dampaknya. Masih saja pelayanan dan fasilitas rumah sakit masih menjadi masalah di Kabupaten Lahat,” terangnya.
Lebih lanjut, Kelvien menduga ada oknum Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat yang menjadikan BOK tersebut sebagai bancakan untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya.
“Disinyalir ada oknum Dinkes Lahat yang bermain,” ucapnya.
Bahkan, Kelvien menduga ada pemotongan bantuan untuk Puskesmas dan fiktif dalam merealisasikan anggaran tersebut.
“Biasanya ada pemotongan sampai berapa persen dan laporan fiktif dalam penggunaan atau realisasi anggaran tersebut,” sebutnya.
Karena itu, Kelvien minta aparat penegak hukum untuk turun ke Lahat dan investigasi penggunaan anggaran tersebut di Dinkes Lahat.
“Kejari Lahat, Kejati Sumsel, Kejagung, KPK dan Mabes Polri harus turun tangan, selidiki penggunaan anggaran itu,” tegasnya.
Terakhir, Kelvien memastikan akan mengawal dugaan penyelewengan anggaran BOK Kemenkes RI untuk Dinkes Lahat.
“Harus dikawal dan Kadinkes Lahat harus diperiksa untuk menclearkan dugaan penyelewengan BOK tersebut,” ujarnya.
“Saya juga menduga ada banyak kegiatan fiktif di Dinkes Lahat seperti perjalanan dinas dan rapat yang juga perlu dibongkar,” tandasnya.