Dukung Mutasi ASN di Lingkungan Pemkab Lahat, Ketum GCL Mahendra Sebut Pj Bupati Punya Hak Priogratif dan Sesuai Aturan
Infolahat, Lembayung – Ketua Umum Gerakan Cintai Lahat, Mahendra Reza Wijaya, menanggapi pernyataan Saryono Anwar selaku Ketua Dewan pimpinan wilayah Gerakan Rakyat Peduli Keadilan – Republik Indonesia (GRPK-RI) provinsi Sumatera Selatan terkait larangan penjabat (Pj) kepala daerah yang dilarang mutasi ASN.
Menurutnya, Saryono Anwar tidak membaca secara lengkap surat Edaran Mendagri Nomor: 100.2.1.3/1575/SJ perihal Kewenangan Kepala Daerah pada daerah yang melaksanakan Pilkada dalam Aspek Kepegawaian tertanggal 29 Maret 2024.
“Dalam surat edaran yang dikeluarkan Mendagri memang ada larangan kepada Pj kepala daerah untuk mutasi jabatan menjelang Pilkada serentak terhitung dari tanggal 22 Maret 2024 kecuali dapat surat izin atau persetujuan tertulis dari Mendagri,” kata Mahendra dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024).
“Makanya baca aturan dulu secara lengkap sebelum mengeluarkan pernyataan apalagi sampai ngancam-ngancam demo seperti itu biar tidak diketawain orang, karena disitu tertuang pengecualian yaitu dapat persetujuan dari Mendagri,” imbuhnya.
Mahendra menjelaskan bahwa Pj bupati Lahat melakukan mutasi jabatan ASN sudah sesuai aturan dan penting dilakukan untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
“Pj bupati Lahat itu punya hak priogratif untuk memutasi jabatan ASN dan apa yang dilakukan itu sudah sesuai aturan,” terangnya.
Lebib lanjut, Mahendra menyebut tuduhan-tudahan ketidak netralan Muhammad Farid sebagai Pj bupati Lahat dalam menghadapi Pilkada serantak 2024 hanya omong kosong belaka karena tidak ada buktinya sama sekali.
“Apalagi kalau dikait-kaitkan dengan Pilkada Lahat, tentu sangat tidak nyambung. Tidak ada hubungannya sama sekali. Mutasi itu biar meningkatkan kinerja bukan urusan politik lima tahunan,” terangnya.
“Makanya jangan banyak bacot dan jangan selalu memainkan isu basi hanya untuk menggiring opini yang menjelek-jelekkan Pj bupati Lahat,” tandasnya.