Lucianty: Wanita Harus Ambil Peran Bangun Muba
Infolahat, Lahat – Calon Bupati Musi Banyuasin (Muba), Lucianty, S.E., merefleksikan Hari Dharma Wanita Nasional yang diperingati setiap tanggal 5 Agustus. Dharma Wanita sendiri merupakan organisasi yang beranggotakan istri Pegawai Negeri Sipil atau PNS yang dibentuk sejak 50 tahun yang lalu.
Lucianty menyatakan peran seorang perempuan dalam pembangunan Muba yang berkeadilan sangat diharapkan. Karena menurutnya, komitmen melibatkan perempuan, termasuk Dharma Wanita, adalah harapan besarnya.
“Musi Banyuasi butuh keseriusan untuk membangun daerah yang maju dan berkeadilan. Sebagai perempuan, kita juga punya tanggung jawab untuk membuat daerah kita maju dan berkeadilan,” kata Lucy dalam keterangannya, Senin (5/8/2024).
“Dharma Wanita adalah organisasi perempuan terbesar di Indonesia, perannya sangat diharapkan untuk membangun negeri ini. Kami berharap, jika diamanatkan memimpin Muba, bisa berkolaborasi dengan temen-teman Dharma Wanita dalam membangun Muba yang maju dan berkeadilan,” tambahnya.
Lucianty mengaku berkomitmen akan melibatkan Dharma Wanita dalam pembangunan Muba jika diberikan kesempatan memimpin oleh masyarakat. Karena menurutnya, peran perempuan begitu penting dalam pembangunan nasional.
“Peran perempuan begitu penting dalam pembangunan nasional, kami kuga berkomitmen akan melibatkan dan memberikan peran yang strategis bagi Dharma Wanita dalam pembangunan Muba ke depan,” terangnya.
Lucianty mendorong tidak hanya istri PNS semata tetapi mengajak seluruh wanita di Muba untuk tampil ambil peran membangun dan memajukan Muba.
“Tidak hanya Dharma Wanit. Kita mendorong juga segenap perempuan Muba ikut andil dan ambil peran dalam membangun dan memajukan Muba. Komitmen kami juga akan memberikan ruang bagi para perempuan untuk ikut berperan dalam pembangunan Muba,” tegasnya.
Terakhir, Lucianty mengajak seluruh Dharma Wanita di Muba bersatu sehati mebangun Muba. “Bersama Dhrama Wanita ayo bersatu sehati membangun Muba maju dan sejahtera,” pungkasnya.
Diketahui, dari laman resmi Dharma Wanita Persatuan, organisasi Dharma Wanita mulanya dibentuk tanggal 5 Agustus 1974 tepatnya pada masa pemerintahan Orde Baru dengan nama ‘Dharma Wanita’. Ibu Tien sebagai Ibu Negara pada masa itu merupakan orang yang memprakarsai pembentukan organisasi ini, kemudian didirikan secara resmi oleh Ketua Dewan Pembina Korps Pegawai Republik Indonesia (Kopri) yakni Amir Machmud.
Pada era Reformasi 1998, Dharma Wanita melakukan perubahan mendasar yaitu menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang netral dari politik, independen, dan demokrasi. Namanya pun berubah menjadi ‘Dharma Wanita Persatuan’ disesuaikan dengan nama Kabinet Persatuan Nasional di bawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.
Adapun Dharma Wanita Persatuan sampai saat ini merupakan organisasi perempuan terbesar di Indonesia. Usianya di tahun 2024 sendiri sudah memasuki 50 tahun sejak didirikan.