Menjelang Pilgub Jatim 2024, Mohammad Hafidz Kudsi: Madura Jangan Hanya Dijadikan Rebutan Basis Tapi Harus Ada Perwakilan Calon Wagub
Infolahat, Jawa Timur – Khofifah Indar Parawansa sudah menyatakan ingin maju kembali sebagai calon Gubernur Jawa Timur dan sudah mendapatkan dukungan dari beberapa partai. Sebagai petahan, Khofifah punya peluang besar untuk memenangkan kontestasi pada Pilkada 2024.
Hal itu disampaikan oleh ketua koordinator penasehat Ikatan Keluarga Mahasiswa Madura, Mohammad Hafidz Kudsi, pada Kamis (9/4/2024).
“Yang pasti dari hasil beberapa lembaga survei, Ibu Khofifah paling tinggi elektabilitasnya, makanya partai sudah banyak yang mendukung,” katanya.
“Sampai saat ini, belum ada calon lain yang kuat untuk maju sebagai rival Ibu khofifah pada Pilgub 2024 ini,” imbuhnya.
Hafidz menuturkan, pada Pilgub 2018 Khofifah menang di empat Kabupaten di Madura. Artinya, menurut Hafidz madura menjadi kunci kemenangan khofifah yang tidak bisa dielakkan.
“Dan yang harus menjadi perhatian dan tidak bisa dilupakan yaitu kemenangan khofifah di Madura,” ungkapnya.
Atas dasar itu, Hafidz berharap ada perwakilan dari Madura yang menjadi pasangan Khofifah sebagai calon Wakil Gubernur.
“Masyarakat Madura pasti berharap ke Khofifah untuk tidak hanya menjadikan Madura sebagai basis tapi harus mengambil wakil yang memang dari Madura,” jelasnya.
Dengan mengambil dari Madura, menurut Hafidz, maka perhatian terhadap pembangunan pulau garam akan ditingkatkan.
“Bukan tidak punya asalan kenapa harus dari orang Madura untuk jadi wakil Khofifah, karena pembangunan terhadap Madura masih kurang ditimbang daerah lain di Jawa Timur,” ucapnya.
“Salah satu buktinya adalah Sumenep masuk sebagai kabupaten termiskin se Jatim,” lanjutnya.
Terakhir, Hafidz menyampaikan bahwa masyarakat Madura tidak bisa lagi dibuai dengan janji Khofifah seperti kampanye periode pertama untuk membangun Jawa Timur dimulai dari Madura.
“Kalau hanya janji lagi untuk meneruskan pembangunan yang katanya akan dimulai dari Madura maka itu tidak akan terlalu banyak mempengaruhi dukungan masyarakat karena buktinya selama ini Madura tetap tertinggal dan miskin,” tegasnya.
“Kalau memang punya komitmen mau bangun Madura maka wakilnya harus mengambil dari orang Madura,” tandasnya.