Merapi Sering Mat Lampu, Caleg Rozi Adinasyah Tuding PLN Lahat Tidak Becus dan Selalu Lari dari Tanggung Jawab
Infolahat, Merapi – Caleg DPRD Kabupaten Lahat daerah pemilihan II, Rozi Adiansyah, menyoroti seringnya listrik padam di daerah Merapi Area. Ia mengaku sering mendapat keluhan masyarakat karena tidak bisa beraktivitas dan banyak barang elektronik rusak diakibatkan listrik mati.
“Seringnya mati listrik sudah lama menjadi keluhan masyarakat Merapi yang sampai saat ini terus berulang,” kata Uje, sapaan akrabnya, Sabtu (27/1/2024).
Uje menilai pelayanan PLN Wilayah S2JB Area Lahat tidak maksimal dan terkesan lari dari tanggung jawab.
“PLN Lahat bukan tidak tahu keluhan masyarakat tapi seperti sengaja ada pembiayaran dan tidak ada tanggapan yang serius untuk mencari solusinya,” ungkapnya.
“Bukan sekali dua kali masyarakat mengadakan pertemuan dengan pihak PLN tapi tidak ada tindak lanjut dan pemadaman terus dilakukan secara sepihak,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Uje berusaha melakukan advokasi terhadap masyarakat yang selama ini merasa dirugikan dengan pelayanan PLN Lahat yang sangat buruk itu.
“Saya akan pastikan untuk memperjuangkan keluhan masyarakat agar nantinya tidak ada lagi pemadaman listrik,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Uje, apabila nanti terpilih sebagai amggota DPRD kabupaten Lahat akan memperjuangkan keluhan masyarakat dengan memastikan ada solusi dari pihak PLN.
Karena menurut Uje, PLN selama ini selalu menyalahkan kondisi alam yang dinilai hanya sebagai pelarian dari tanggung jawab.
“Kalau saya anggota dewan, saya paling di depan memperjuangkan aspirasa masyarakat merapi. PLN ini selalu menyalahkan alam, kalau misalkan beneran karena kondisi alam seperti kabel listri putus karena ranting pohon atau semacamnya artinya sudah tau kan masalahnya jadi harus dicarikan solusi yang solutif,” tegasnya.
“Kalau setiap dipersoalkan alasannya tetap sama artinya PLN memang tidak becus dan sangat buruk dalam meberikan pelayanan kepada pelanggan,” lanjutnya.
Sementara itu, ketua Forum Kepala Deda Merapi Barat Firmansyah mengaku sudah melalukan pertemuan dengan pihak PLN yang diinisiasi oleh DPRD Kabupaten Lahat dengan agenda Rapat Denger Pendapat (RDP).
“Sebenarnya kan sudah dirapatkan di DPRD, pada tanggal 2 januari kemaren yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat, camat, kepala desa se Merapi tapi cuma rapat-rapat doang habis itu tidak ada tindak lanjut,” jelasnya.
“Kata pihak PLN awal bulan ini, januari, sudah diatasi tapi faktanya tidak,” imbuhnya.
Firmansyah mengaku kebingungan harus mengeluh ke siapa lagi lantaran listrik masih saja sering mati.
“Terus kami masyarakat di Merapi harus mengeluh ke siapa lagi, jadi bungung kalau seperti ini,” ucpanya.
“Kalau memang PLN tidak bisa mengatasi lebih baik tutup aja kantornya atau ganti aja managernya dengan orang yang mau bekerja untuk kepentingan pelanggan terutama masyarakat merapi,” tandasnya.