Umum

Soal Bahaya Politik Uang, Ini Kata Sudarman Mantan DPRD Lahat Fraksi PDIP

Infolahat, Lahat – Tokoh masyarakat dan mantan DPRD Kabupaten Lahat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sudarman menilai adanya mony politik (politik uang) sebagai perusak sistem demokrasi. Menurutnya, setiap Pemilu tidak bisa dipungkiri menggunakan mony politik.

“Dalam pesta demokrasi, semua punya hak dipilih dan memilih namun tidak semua punya kesempatan yang sama untuk dipilih karena hanya yang punya modal uang untuk membeli suara rakyat yang lebih banyak punya kesempatan itu,” kata Sudarman dalam keterangannya, Selasa (4/42023).

Sudarman menuturkan bahwa mony politik selalu ada dalam setiap Pemilu namun sampai sekarang tidak bisa diberantas.

“Seperti sudah lumrah terjadi di mana-mana, sudah menjadi rahasia umum bahkan seperti tidak ada tindakan antisipasi dan pemberantasan dari yang berwenang padahal jelas-jelas itu adalah pidana,” ungkapnya.

Bukan hanya itu, lanjut Sudarman, hasil dari mony politik adalah pemimpin yang dipertanyakan kapasitasnya.

“Mirisnya, yang punya modal pasti main politik uang, sedangkan yang hanya punya gagasan, konsep dan visi misi hanya bisa gigit jari,” ucapnya.

Pristiwa seperti itu, menurut Sudarman, harus dapat atensi khusus dari Bawaslu, KPU, Gakumdu dan Satgas politik uang agar mony politik tidak kembali marak pada Pemilu 2024.

“Tidak boleh terjadi lagi, mony politik membunuh kesempatan yang tidak punya modal uang. Makanya Bawaslu, KPU, Gakumdu dan Satgas politik uang harus memberantas dan pidanakan pelakunya,” tegasnya.

“Mony politik adalah awal dari terjadinya korupsi di negeri ini,” lanjutnya.

Sudarman mengajak masyarakat untuk sadar bahaya politik uang. 

“Kita punya tanggung jawab bersama untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan dengan damai dan aman serta mendapatkan para wakil rakyat yang berkualitas bukan dipilih hanya karena dikasih uang,” tuturnya.

Terakhir, Sudarman mengaku sudah lama keluar dari PDIP dan ada niatan untuk bergabung lagi menjadi kader partai besutan Megawati itu.

“Sebenarnya saya sudah tidak jadi kader PDIP tapi ingin gabung lagi dalam waktu dekat ini,” tutupnya. 

Related Articles

Back to top button