Soroti Korban Kecelakaan Meninggal Terseret Kereta Api, Mahendra Dukung Pj Bupati Lahat untuk Desak PT KAI Bertanggung Jawab dan Pasang Palang Pengaman
Infolahat, Lahat – Perlintasan sebidang yang tidak menggunakan palang pengaman di Kabupaten Lahat kembali memakan korban. Pengendara motor bernama Zelli (34) meninggal dunia setelah terseret kereta api sepanjang 50 miter di Jl. Perumahan Tambak Asri Lembayung kelurahan Bandar Agung kelurahan Bandar Agung kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat (21/1/2024).
Peristiwa naas itu mendapat sorotan publik karena dinilai sebagai kelalaian dari PT KAI yang membiarkan beberapa titik perlintasan sebidang di Kabupaten Lahat tidak menggunakan palang pengaman dan tidak dijaga sehingga selama ini banyak memakan korban.
“PT KAI selama ini acuh tak acuh dan tidak menghiraukan seringnya korban berjatuhan karena tertabrak dan terseret kereta api di perlintasan yang tidak dijaga dan tidak ada palang pengamannya,” kata tokoh pemuda Lahat, Mahendra Reza Wijaya, dalam keterangan resminya usai mendapat kabar adanya korban meninggal terseret kereta api, Senin (22/1/2024).
“Ada beberapa titik perlintasan sebidang yang sangat membahayakan dan sering memakan korban di Lahat tapi sampai sekarang belum di pasang palang perlintasan oleh PT KAI,” imbuhnya.
Seharusnya, kata Mahendra, PT KAI memprioritaskan keselamatan warga sejak dulu dengan antisipasi terjadinya kecalakaan melalui pemasangan palang pengaman di semua titik perlintasan sebidang dan penjagaan melalui petugas jaga sesuai jadwal yang ditentukan.
“Sebenarnya jangan menunggu korban, dari dulu semestinya ada palang pengaman di semua perlintasan bahkan dijaga oleh petugas yang ada,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mahendra mendukung Pj bupati Lahat untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk segera mencarikan solusi dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan kembali di beberapa perlintasan sebidang di Kabupaten Lahat.
“Saya sangat mendukung apabila Pak Farid tekan dan desak PT KAI untuk segera pasang palang pengaman dan perintahkan pihak yang berwenang untuk melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya perlintasan melalui rambu-rambu dan baliho,” jelasnya.
Terakhir, Mahendra berharap tidak ada lagi kejadian serupa dan harus dipastikan Pemkab Lahat melalu dinas perhubungan dan PT KAI untuk melakukan kerja sama dalam mengatasi masalah tersebut.
“Insyallah, saya yakin Pak Farid akan mengentaskan masalah ini. Tinggal perintahkan kadis Perhubungan dan PT KAI untuk kerjasama dalam menyelesaikan,” tuturnya.
“Kalau PT KAI tidak punya iktikad baik dan terus menerus mengabaikan maka harus dipastikan untuk diusir dan tidak boleh lewat lagi di Lahat,” tandasnya.