Widia Ningsih Paparkan Kekagumannya Pada Sosok Bursah Zarnubi
Infolahat, Lahat – Suasana gembira menyelimuti halaman posko relawan di kawasan Pasar Lama, Kabupaten Lahat, pada Minggu (15/9/2024) pagi, ketika sekitar seratusan masyarakat, mayoritas ibu-ibu, ikut berpartisipasi dalam acara senam sehat yang digelar oleh Relawan Sanak Bursah-Widia.
Acara ini bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga merupakan bagian dari upaya sosialisasi pasangan calon Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih (BZ-WIN) dalam Pilkada Lahat 2024.
Widia Ningsih, calon wakil bupati dari pasangan Bursah-Widia, tampil memukau dalam acara tersebut. Usai berolahraga, Widia mengungkapkan rasa terhormatnya karena telah dipercaya untuk mendampingi Bursah Zarnubi.
“Saya merasa sangat terhormat ketika diminta menjadi calon wakil bupati dari Bursah Zarnubi. Sejak masa mahasiswa, saya mengidolakan beliau sebagai sosok putera kebanggaan Lahat yang sukses di pentas politik nasional,” ujar Widia.
Menurut Widia, Bursah Zarnubi adalah figur yang sangat peduli dengan generasi muda. Selama bertahun-tahun, Bursah telah mendidik dan mengkader puluhan ribu pemuda dari seluruh Indonesia melalui berbagai pelatihan di Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda.
“Materi pelatihan yang diberikan bermacam-macam mulai dari sekolah demokrasi, pendidikan politik, penguatan literasi, ekonomi mikro-makro, hingga advokasi sosial,” tambah Widia.
Karena itu ketika Bursah menyatakan diri akan pulang kampung dalam rangka membangun Lahat sebagai kampung halaman dan memilihnya sebagai Cawabup, dia tidak ragu lagi untuk mendukungnya. Widia bahkan rela mundur sebagai anggota DPRD Lahat -yang baru saja dilantik untuk periode kedua- demi mendampingi Bursah mewujudkan perubahan di Lahat.
Widia juga menegaskan bahwa keputusannya untuk menjadi pendamping Bursah Zarnubi tidak hanya berdasarkan kekaguman, tetapi juga pada keyakinan bahwa Bursah memiliki program-program konkret untuk memajukan Lahat disertai kemampuan untuk mewujudkanya.
“Kami berencana menciptakan tenaga kerja baru melalui industrialisasi hasil perkebunan dan modernisasi pertanian, serta mendirikan Universitas Teknologi di Lahat untuk menciptakan SDM generasi muda yang unggul dan punya daya saing,” jelas Widia.
Bagi Widia, sejumlah program tersebut sangat rasional dan terukur, karena dicetuskan oleh tokoh nasional sekaliber Bursah.
“Kalau Cabup lain yang bicara itu mungkin kita ragu, tapi ini Bursah Zarnubi pencetusnya, jaringannya luas, menteri dan pejabat di Jakarta kenal die gale,” katanya.
Widia mengakui setelah berinteraksi langsung beberapa minggu ini dengan Bursah, dia belajar banyak hal. Bagaimanapun Bursah merupakan politisi senior, pernah menjadi anggota DPR RI dan juga pernah menjadi Ketua Umum PBR.
“Pengalaman beliau sangat lengkap dan tinggal kita manfaatkan untuk membangun Lahat,” ungkap Widia.
Tolak Serangan Fajar
Widia menilai bahwa Bursah seharusnya sudah menjadi bupati lima tahun lalu. Namun, serangan fajar pada Pilkada 2018 lalu membuat warga memilih figur yang tidak berkualitas. Akibatnya, pembangunan Lahat terhambat, kemiskinan merajalela, dan program-program baik di era Aswari Rifai justru dihentikan. Karena itu Widia mengajak semua pihak belajar dari keteledoran dalam memilih pemimpin di masa lalu.
“Kali ini kita tidak boleh salah pilih lagi. Kita percayakan kepemimpinan Lahat ini kepada sosok terbaik, figur berkualitas, Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih,” katanya.
Widia menambahkan bahwa pasangan Bursah-Widia merupakan kombinasi ideal antara tokoh matang berpengalaman dan anak muda yang mau belajar dan siap bekerja keras. “Kami menawarkan paket lengkap, kombinasi antara laki-laki dan perempuan yang saling mengisi dan menyempurnakan,” tegas Widia.
Energi Dukungan
Sementara itu, Ketua Relawan Sanak Bursah-Widia, Mahendra, menyampaikan kegembiraannya atas besarnya gelombang dukungan masyarakat terhadap BZ-WIN. Dia mengaku merasakan adanya energi kuat yang membuatnya optimis Bursah-Widia akan meraih kemenangan besar di Pilada Lahat.
“Saya senang melihat masyarakat begitu antusias untuk memenangkan Bursah-Widia. Keputusan mereka untuk bergabung dengan arus besar perubahan ini adalah pilihan yang tepat,” terang Mahendra.
Senada dengan Widia, Mahendra menyayangkan Bursah tidak terpilih pada Pilkada 2018 akibat serangan fajar.
“Seharusnya jika kita menggunakan akal sehat pada pilkada 2018 lalu dan memenangkan Bursah, saat ini pasti Lahat sudah maju. Kita seperti buang-buang waktu lima tahun ini, karena pemerintahan yang ada tidak kelihatan membangun daerah,” katanya.
Mahendra menjelaskan, kegiatan relawan Sanak Bursah-Widia selama menjelang kampanye Pilkada adalah bagi-bagi ayam hidup tiap Hari Jumat dan Senam Sehat Gembira setiap Minggu pagi.
Menurut Mahendra, Pembagian ayam hidup merupakan simbol dari akan dihidupkannya kembali program pembagian 10 ekor ayam dan uang santunan bagi keluarga warga yang meninggal dunia. Program ini sukses besar di masa kepemimpinan Aswari Rifai sebagai Bupati, tapi dihapuskan di era pemerintahan Cik Ujang. Aswari Rifai kini menjadi bagian dari tim pemenangan Bursah-Widia.
Ditegaskannya, dari segi kualitas, dua kandidat lain tidak ada apa-apanya jika dibandingkan Bursah Zarnubi.
“Sayang sekali kalau tokoh berkualitas seperti Bursah Zarnubi tidak diberi kesempatan untuk membangun Lahat, kita semua yang rugi sebagai masyarakat Lahat,” tegas Mahendra.