Umum

Evaluasi Lima Tahun Memimpin Lahat, Mahendra Sebut Cik Ujang Gagal Mensejahterakan Pegawai

Tokoh pemuda Kabupaten Lahat, Mahendra Reza Wijaya, menyoroti kegagalan Cik Ujang selama lima tahun menjadi Bupati Lahat.

Hal itu disampaikan Mahendra, sapaan akrabnya, karena menurunnya tunjangan apoteker dari masa Bupati Lahat sebelumnya.

Diketahui, tunjangan apoteker saat kepemimpinan Saifudin Aswari Rifa’i sebesar Rp 2.500.000 kemudian turun menjadi Rp 1.500.000 selama kepemimpinan Cik Ujang.

“Bagaimana Lahat akan maju, kalau tunjangan apotiker saja sangat kecil. Masih mending zaman Pak Wari dulu tunjangan 2,5 juta sedangkan sekarang makin turun jadi 1,5 juta,” kata Mahendra dalam keterangannya, Selasa (7/11/2023).

“Apresiasi terhadap kinerja pegawai itu sangat penting sehingga apabila mereka bekerja dengan profesional maka dampaknya juga untuk masyarakat luas,” imbuhnya.

Bahkan, lanjut Mahendra, Lahat lebih rendah dibandingkan dengan Kabupaten Muara Enim dan Pali. 

“Secara umum tunjangan kinerja PNS Lahat lebih rendah jika dibandingkan dengan Kabupaten tetangga seperti Muara Enim dan Pali. Sebagai contoh tunjangan apoteker yang saya sebutkan tadi,” jelasnya. 

Mahendra menuding Cik Ujang tidak punya konsep yang jelas dalam mengelokasikan APBD Kabupaten Lahat.

Padahal, kata Mahendra, Kabupaten Lahat merupakan penghasil tambang yang semestinya menjadi pendapatan asli daerah (PAD) untuk kesejahteraan pegawai dan masyarakat.

“Miris memang, sudah lima tahun memimpin Lahat tapi hasilnya nihil. Bahkan yang ada para pegawai banyak yang menjerit karena sedikitnya tunjangan,” tuturnya.

“Kabupaten Lahat ini penghasil tambang dan PAD nya pasti besar. Terus kemana duit itu kalau para pegawai dan masyarakat banyak yang mengeluh,” imbuhnya.

Selain soal gagalnya mensejahterakan pegawai, akhir masa jabatan Cik Ujang menjadi catatan buruk bagi masyarakat. Karena menurut Mahendra, selama lima tahun memimpin tidak ada kebijakan yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Pegawai sudah banyak yang mengeluh, jadi ini menjadi bukti kegagalan Cik Ujang. Selain itu, selama lima tahun apa saja yang dilakukan Cik Ujang? Ada tidak hasilnya? Kalau ditanya seperti itu pasti bingung jawabnya,” tuturnya.

“Kini masyarakat sudah bisa menilai sendiri dan menjadi bahan pertimbangan apakah Cik Ujang layak menjadi Bupati Lahat,” tandasnya. 

Related Articles

Back to top button