Umum

Komitmen Lestarikan Lingkungan, Calon Bupati Muba Lucianty Ajak Warga Hindari Plastik

Infolahat, Muba – Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day diperingati pada tanggal 3 Juli. Peringatan ini menjadi momentum bagi Lucianty, calon Bupati Kabupaten Musi Banyuasin, dalam mengkampanyekan tentang bahaya kantong plastik sekali pakai kepada masyarakat.

Menurutnya, selain tidak ramah lingkungan, kantong plastik sekali pakai mengandung zat kimia yang membahayakan terhadap kesehatan ketika dijadikan bungkus makanan.

“Hari Bebas Kantong Plastik Internasional yang diperingati tiap tanggal 3 Juli sebagai alarm atau pengingat bagi kita semua bahwa plastik sekali pakai itu sangat berbahaya, bukan hanya merusak kelestarian lingkungan namun juga bahan kimia yang dikandungnya akan mengkontaminasi makanan,” katanya, Rabu (3/7/2024).

Lucy mengingatkan kepada masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat dan menjaga kelestarian lingkungan yang bebas dari sampah plastik. Karena menurutnya, sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.

“Mari kita sama-sama jalani pola hidup sehat dengan menjaga kelestarian alam dan bangun kesadaran tentang bahaya sampah plastik karena terurainya itu sampai ratusan tahun,” jelasnya.

“Yang paling punya peranan penting dalam menghindari penggunaan kantong plastik itu adalah ibu-ibu rumah tangga atau kaum emmak-emmak jadi saya mengajak semuanya untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” imbuhnya.

Sebagai informasi, diilansir situs National Today, Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia berawal pada tahun 1933, di mana polietilen, plastik yang paling umum digunakan, dibuat secara tidak sengaja di sebuah pabrik kimia di Northwich, Inggris. Sebelumnya, polietilen adalah sintesis pertama dari bahan yang praktis secara industri dan awalnya digunakan secara rahasia oleh militer Inggris selama Perang Dunia II.

Pada tahun 1965, tas belanja polietilen dipatenkan oleh perusahaan Swedia Celloplast. Dirancang oleh insinyur Sten Gustaf Thulin, kantong plastik dengan cepat mulai menggantikan kain dan plastik di Eropa.

Setelah menguasai 80 persen pasar tas di Eropa, kantong plastik masuk ke luar negeri dan diperkenalkan secara luas ke Amerika Serikat pada tahun 1979. Perusahaan plastik mulai gencar memasarkan produknya lebih unggul dari kertas dan tas pakai ulang.

Lalu, pada tahun 1997, pelaut dan peneliti Charles Moore menemukan Great Pacific Garbage Patch, tempat tumpukan sampah plastik yang terbesar dari beberapa pusaran di lautan dunia mengancam kehidupan laut. Ditemukan bahwa kantong plastik dapat membunuh penyu, di mana para penyu yang secara keliru mengira plastik tersebut adalah ubur-ubur dan memakannya.

Bangladesh menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan larangan kantong plastik tipis pada tahun 2002 setelah ditemukan bahwa kantong plastik menyumbat sistem drainase selama bencana banjir. Negara-negara lain dengan cepat mengikuti adalah Afrika Selatan, Rwanda, Cina, Australia, dan Italia.

Hari Bebas Kantong Plastik Internasional mencari alternatif untuk menunjukkan bahwa dunia bisa tanpa penggunaan kantong plastik. Peringatan ini merupakan bagian dari Gerakan Bebas dari Plastik, yang dimulai pada September 2016, dan telah diikuti oleh hampir 1.500 organisasi berbeda.

Gerakan Bebas dari Plastik mencari solusi atas krisis polusi plastik, untuk membuat planet ini lebih aman bagi manusia, lingkungan, dan hewan.

Related Articles

Back to top button